Total Pageviews

20.12.10

Everlasting

Persahabatan


Sejak saat itu, Lissy dan Danny mulai bersahabat. Mereka bermain bersama setiap sore. Mereka juga pergi dan pulang sekolah bersama. Kadang-kadang, Danny suka makan di rumah Lissy. Dan juga sebaliknya. Danny juga membantunya dalam mengerjakan PR. Danny memang lebih pintar dari pada Lissy.

Sampai mereka kelas SMA 1 sekarang, mereka pun masih bersahabat. Dari SD, SMP, hingga SMA, mereka selalu satu sekolah. Mereka tidak terlalu dekat dengan teman-temannya yang lain. Danny lebih banyak menghabiskan waktu dengan Lissy. Begitu juga dengan Lissy. Saat istirahat pun, mereka selalu makan bersama.

Mereka berdua, Danny dan Lissy, sangat populer. Lissy sangat cantik dan ia juga kapten cheerleader. Banyak yang menyukainya. Tapi, sampai sekarang, ia belum pernah dekat dengan cowok manapun, selain Danny, tentunya. Danny juga punya banyak penggemar, karena ia kapten basket. Dan, ya, sama seperti Lissy, ia juga belum pernah dekat dengen cewek mana pun. Dari yang biasa saja sampai yang lebih cantik dari Lissy pun. Ia sama sekali tidak tertarik. .

Sempat ada gosip yang bilang bahwa mereka pacaran. Mereka diam saja, tidak mau menanggapi gosip murahan seperti itu. Dan pada akhirnya, gosip itu pun memudar. Cowok yang naksir sama Lissy dan cewek yang naksir sama Danny, semuanya, gigit jari. Nggak ada satu pun yang berhasil pacaran dengan mereka.

Lissy mempunyai seorang adik perempuan yang masih duduk di kelas SMP 1 namanya Livi. Livi dan Lissy sangat dekat. Mereka sering saling curhat. Kadang, Livi jauh lebih dewasa dibanding kakaknya. Tapi, Lissy jauh lebih periang daripada Livi.

Danny dan Lissy jarang bermain dengan Livi. Livi lebih sering pergi dengan teman-teman sekolah sebayanya ke mall atau sekedar nongkrong di café

Danny juga mempunyai seorang adik laki-laki yang sebaya dengan Livi, adik Lissy. Namanya Davin. Davin sekelas dengan Livi. Mereka memang nggak dekat seperti Danny dan Lissy. Tapi, mereka cukup sering mengobrol. Jadi, kalau mereka berempat lagi ngumpul bareng, Davin dan Livi tidak bosan mendengarkan obrolan Lissy dan Danny.

Danny nggak pernah nyangka bakal sahabatan sama anak cewek. Tapi, Lissy beda. Maka, Danny pun nyaman untuk sahabatan dengannya. Lissy pun juga sama. Dulu, ketika mereka masih kelas SMP 2, mereka pernah berjanji untuk bersahabat selamanya.

Pada sore itu, mereka berdua, Danny dan Lissy, sedang berbaring di atas rerumputan, menatap langit. Tiba-tiba, Lissy berkata, "Lo harus janji satu hal sama gue," Danny menatapnya bingung. "Janji apa?" tanya Danny. "Lo bakal tetap jadi sahabat gue apa pun yang terjadi. Mau nggak lo janji itu?" tanya Lissy. "Tentu aja gue bakal jadi sahabat lo terus. Nggak ada yang bisa misahin persahabatan kita berdua," jawabku. "Janji ya?" tanyanya sambil menaikkan jari kelingkingnya. "Iya, gue janji," kataku sambil menaikkan jari kelingkingku juga.


Rasanya aneh ketika Lissy bertanya seperti itu. Tapi, Danny nggak peduli. Ia tulus berjanji, karena ia juga ingin Lissy menjadi sahabatnya selamanya. Tapi, ada sesuatu dari Danny yang ia belum sadari.

Tapi, kejadian itu telah berlangsung lama. Ketika mereka berjanji, mereka belum mengenal yang namanya cinta. Mungkin, pada saat itu, mereka memang saling menyayangi sebagai seorang sahabat. Tapi, bagaimana kalau perasaan itu lama-lama berubah?

***

Ketika mereka masuk SMA, Danny mulai merasakan sesuatu yang berbeda. Nggak seperti biasanya. Lama-kelamaan, ia pun menyadarinya. Ia telah jatuh cinta dengan Lissy.

Tapi, ia ingat bahwa ia sudah berjanji kepada Lissy, mereka tidak akan lebih dari seorang sahabat. "Apa yang harus gue lakuin? Bilang ke Lissy atau lebih baik dia nggak usah tahu? Kalau gue bilang ke Lissy, apa reaksinya? Marah? Senang? Kalau gue pendam, sama aja gue ngebohongin diri gue sendiri. Ah, gue bingung," Kata Danny dalam hati.

"Ya! Lebih baik gue nggak usah bilang ke Lissy. Biar kita berdua jadi sahabat aja. Nggal lebih nggak kurang. Daripada gue ambil resiko dia bakal marah dan nggak mau temenan lagi sama gue," kata Danny kepada dirinya sendiri.

Dan, selama ini Danny telah berhasil menutupinya dari Lissy. Mereka belum berubah. Mereka tetap menjadi sahabat. Lissy pun sama sekali tidak menyadari perasaan Danny.

0 komentar:

Post a Comment

By :
Free Blog Templates